Bepergian

5 Masjid di Eropa yang Diubah Jadi Gereja, Apa Saja?

Apr 2, 2024
Jakarta, CNBC Indonesia - Kehidupan dunia berjalan secara dinamis. Salah satu faktor yang memengaruhi terkadang adalah kondisi politik tergantung siapa yang berkuasa dan ideologi atau kepercayaan yang dominan.

Jakarta, CNBC Indonesia - Kehidupan dunia berjalan secara dinamis. Salah satu faktor yang memengaruhi terkadang adalah kondisi politik tergantung siapa yang berkuasa dan ideologi atau kepercayaan yang dominan.

Sejarah dunia mencatat kebijakan yang dipengaruhi oleh hal ini bisa terjadi di segala aspek, salah satunya mengubah masjid menjadi gereja. Tercatat, ada 5 masjid di Eropa yang diubah jadi gereja.

Apa saja?

1. Masjid Al-Dabbagin

Tempat ini berada di Toledo, Spanyol. Mengutip situs Islamic Landmark, bangunan ini dibangun pertama kali pada abad ke-10 saat Toledo berada di bawah kekuasaan Bani Umayyah, tepatnya era Khalifah Abd al-Rahmman III. Saat itu memang penguasa Islam berhasil menguasai tanah Eropa, khususnya Spanyol, sehingga pendirian masjid jadi sesuatu yang lazim.

Masjid Al-Dabaggin sendiri memiliki tiga aula solat dan menara tinggi untuk menyiarkan adzan. Arsitekturnya pun memiliki dekorasi khas Arab yang identik dengan Islam. Akan tetapi, pada awal abad ke-11, terjadi perubahan kekuasaan.

Kebangkitan Raja Alfonso VI dari Leon dan Kastila yang dibarengi melunturnya pengaruh Islam membuat Masjid Al-Dabbagin diubah jadi Gereja San Sebastian. Seiring waktu, pemugaran pun dilakukan penguasa untuk mengubah fungsi seutuhnya menjadi gereja.

Kini, Gereja San Sebastian sudah tak difungsikan sebagai gereja, melainkan sudah jadi museum.

2. Masjid Agung Sevilla

Dalam paparan Sevilapedia, masjid Agung Sevilla didirikan pada abad ke-8 oleh Muslim Moor selama masa kekuasaan Islam di Spanyol, yang dikenal sebagai Al-Andalus. Pembangunan dimulai pada tahun 786 di bawah pimpinan Emir Abd al-Rahman I. Masjid ini kemudian mengalami perluasan dan modifikasi oleh penguasa-penguasa Moor selanjutnya, termasuk Al-Mu'tamid dan Al-Mu'tadid.

Namun, pada abad ke-13, penaklukan oleh Raja Ferdinand III dari Kastilia membuat masjid tersebut berubah fungsi menjadi katedral Kristen. Setelahnya, banyak modifikasi yang mengubah struktur masjid menjadi gereja Katolik Roma. Kini, bangunan tersebut diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO sebagai bukti perpaduan budaya penting dalam sejarah Spanyol. 

3. Masjid Aljama Martulah

Masjid ini didirikan pada abad ke-9 oleh Moor selama periode yang dikenal sebagai Emirat Cordoba. Seiring dengan penaklukan Kristen atas wilayah Alhama de Granada pada abad ke-15, masjid ini diubah menjadi gereja dan digunakan kembali untuk ibadah Kristen.

Sebagian besar bangunan masjid telah mengalami transformasi, tetapi beberapa elemen arsitektural aslinya masih dapat dilihat sampai sekarang. 

4. Masjid Al-Mardum

Masjid ini dibangun di Toledo pada abad ke-11 selama masa kekuasaan Islam di Spanyol atas perintah Al-Mamun dari Kordoba. Namun, setelah penaklukan Toledo oleh Raja Alfonso VI dari Kastilia pada tahun 1085, Masjid Al-Mardum diubah menjadi gereja Kristen dan diberi nama "Iglesia de Santa María la Blanca".

Perubahan ini melibatkan transformasi struktural arsitektur Islam ke Kristen imbas perubahan fungsi bangunan. Sampai sekarang, bangunan ini masih eksis berdiri di Spanyol dan jadi situs bersejarah.

5. Masjid Al-Ta'ibin

Mengutip Madain Project, masjid yang kini dikenal sebagai Mesquita del Cristo de la Luz ini dibangun pada abad ke-10. Awalnya dibangun dengan nama Masjid Bab al-Mardum. Namun, pada abad ke-12, setelah penaklukan Toledo oleh Raja Alfonso VI dari Kastilia pada tahun 1085, masjid ini diubah menjadi gereja Kristen. Gereja ini kemudian diberi nama "Ermita del Cristo de la Luz".

Sama seperti masjid lain yang sudah disebutkan, masjid ini juga terdampak transformasi sesuai fungsinya dari masjid ke gereja. Banyak hiasan-hiasan yang dimodifikasi menyesuaikan praktik ajaran Kristen.